Transmetronewsjabar.com - Diawal masa jabatannya sebagai Bupati Sukabumi Marwan Hammami bersama sejumlah ulama di Kecamatan Cicurug berencana membangun sebuah gedung yang bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan umat Islam hal tersebut yakni salah satu upaya agar bisa mewujudkan Sukabumi yang religius.
Pembangunan gedung yang di beri nama dengan Gedung Islamic Center Cicurug (GICC) itu diawali dengan acara peletakan batu pertama pada 1 November 2016, pada waktu itu Bupati Sukabumi Marwan Hammami yang langsung terjun untuk melakukan kegiatan simbolis tersebut dan pada waktu sudah sekitar Rp 4 Miliyar anggaran yang di gelontorkan.
Dari informasi yang dihimpun berbagai media, awalnya Kabupaten Sukabumi berencana membangun gedung tersebut dengan 4 lantai dan menganggarkan sekitar Rp 28 Miliyar untuk pembangunan gedung tersebut, namun dalam perjalanannya serta tidak diketahui apa penyebab jelasnya anggaran tersebut menyusut menjadi Rp 12 miliyar pada tahun 2023.
"Hari ini mensyukuri pembangunan Gedung Islamic Center Cicurug (tahap) awal selesai. Dan mengevaluasi proses pembangunan. Tinggal melanjutkan tahap ke dua menunggu bantuan dari provinsi Jawa Barat (Banprov). Kalau lebih cepat berarti proses pembangunan tahap kedua (pada) tahun 2018 akan lebih cepat selesai," ujar Marwan usai menghadiri acara syukuran pembangunan GICC tahap pertama di Ponpes An-Nizomyah, Kampung Rawasidkin Kelurahan Cicurug Kecamatan Cicurug, Selasa (16/1/2018).
Sempat terhenti pada akhir tahun 2018 tanpa tahu apa penyebab pastinya, padahal waktu itu Marwan menargetkan proyek tersebut rampung pada tahun 2019.
Hingga pada awal tahun 2019 Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Rakyat (Disperkim) Kabupaten Sukabumi pada waktu itu Dedi Chardiman sempat menganggarkan Rp 3 miliyar dari APBD untuk melanjutkan proyek tersebut.
"Insyaallah di tahun ini, kita diamanatkan pembiayaan untuk fase berikutnya sampai lantai satu. Anggaran kisaran Rp 3 miliar dari APBD Kabupaten Sukabumi," jelas Dedi saat melihat lokasi pembangunan GICC, Kamis (31/1/2019).
Di periode kedua Marwan menjabat sebagai Bupati Sukabumi yakni pada awal 2020 proyek pembangunan GICC masih belum rampung bahkan sejumlah warga mengeluh lantaran proyek itu disebut menjadi sarang hantu.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi pada waktu itu berdalih, mangkraknya pembangunan GICC di tahun 2020-2023 akibat adanya virus Covid-19 yang menjadi penyebab utama dialihkannya atau recofusing anggaran pembangunan GICC untuk penanganan wabah Covid-19.
Terhitung dari tahun 2016 hingga 2019 Kabupaten Sukabumi sudah mengeluarkan anggaran sekitar Rp 7 Miliyar untuk pembangunan GICC, namun hingga 2020 proyek tersebut seakan terlupakan, bahkan dari anggaran sebesar itu pembangunannya tidak sampai 10 persen.
Pada tahun 2023 dimasa akhir jabatan Bupati Marwan Hammami masyarakat dikagetkan dengan perubahan bentuk maupun anggaran yang di sediakan. Yang awalnya diproyeksikan untuk 4 lantai pada akhirnya GICC dibangun dengan 3 lantai.
Di tahun 2023 pembangunan ini dipimpin oleh Lukman Sudrajat setelah dirinya ditunjuk untuk menjadi Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Rakyat (Disperkim) Kabupaten Sukabumi. Di tahun itu pula ia sukses melanjutkan pembangunan GICC yang sebelumnya mangkrak hingga hampir 10 tahun.
"Sebetulnya berubahnya siteplan ini tidak berbenturan dengan aturan, hanya saja karena anggaran pada tahun ini hanya cukup untuk dua lantai,” tegas Lukman, Rabu (09/07/2023).
Mulai dilanjutkan pada Agustus 2023 dengan target pekerjaan hingga 5 bulan, anggaran sebesar Rp 12 Miliyar kembali digelontorkan, yang pada akhirnya di Januari 2024 proyek tersebut selesai dengan bangunan 3 lantai.
"Targetnya 5 bulan sudah bisa di pakai, untuk pembangunan ini pemda menganggarkan sebesar kurang lebih Rp 12 Miliar untuk pembangunan dua lantai dan akan langsung berfungsi,” bebernya.
Hingga kini menjelang berakhirnya masa jabatan Bupati Marwan Hammami masyarakat Cicurug masih belum bisa menikmati ataupun menggunakan Gedung Islamic Center Cicurug dan total anggaran yang di gelontorkan untuk pembangunan GICC menginjak angka hingga kurang lebih Rp 23 Miliyar.
Untuk informasi, semua keterangan narasumber tersebut, mengkutip dari berbagai sumber media, terhitung dari tahun 2016 hingga 2024.
Red: ARY