Sukabumi, TRANSMETRO News | Dalam reses kali Ke-1 anggota DPRD Kabupaten Sukabumi mengundang 12 Kepala Desa dan 1 Kelurahan di wilayah Kecamatan Cicurug, tepatnya di aula Kantor Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (10/02/2025).
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, H.M Loka Tresnajaya mengatakan, bahwa ini merupakan perjalanan reses yang enam di wilayah Kecamatan Cicurug, dan pada kesempatan ini di hadiri oleh Forkopimcam Cicurug, Tokoh Kepemudaan, Ormas, LSM dan undangan lainnya.
" Saya sebetulnya lebih mengedepankan dan menyamakan misi, dalam rangka membangun Kecamatan Cicurug dengan mengundang 12 Kepala Desa dan 1 Kelurahan, karena sebagai anggota Dewan, walaupun saya punya kapasitas dan otoritas, namun tetap punya keterbatasan," ujarnya.
Lanjut Loka, pihaknya menginginkan bahwa Cicurug punya arah yang jelas dalam satu kata kemajuan, dan tetap pihaknya akan mengusung tema unggulan yaitu Pemberdayaan Masyarakat dan ekonomi Kerakyatan.
"Mengingat Kecamatan Cicurug terdaftar di Pemerintah sebagai kelompok usaha terbanyak dan ini seharusnya menjadi tolak ukur Indeks Pendapatan Masyarakat (IPM)," ungkapnya.
Selain itu, terkait masalah sampah, UMKM dan juga masalah tata kelola air, sudah saatnya Cicurug ini terang, bersih dari sampah, airnya mengalir, ekonominya bisa berjalan dengan baik, sarana infrastruktur dan penerangan cukup baik dan saluran airnya berjalan dengan lancar.
"Karena Cicurug ini merupakan Kecamatan Penyangga, yaitu Kecamatan yang menjadi Perbatasan antara Sukabumi dan Bogor,"jelasnya.
Sementara itu salah seorang Aktivis Cicurug, Hendrik menyampaikan, terkait masalah UMKM yang menjadi kendala terkait bahan baku serta masalah pengolahan perusahaan tahu yang masih menggunakan bahan pembakaran dari limbah kain.
"Iya, banyak pengrajin UMKM khususnya kue semprong yang terkendala dengan bahan baku, salah satunya yaitu Kelapa," ujarnya.
"Iya, banyak pengrajin UMKM khususnya kue semprong yang terkendala dengan bahan baku, salah satunya yaitu Kelapa," ujarnya.
Sedangkan salah satu Tokoh Cicurug Abah Belo mengatakan, bahwa pihaknya menawarkan ide terkait masalah pengolahan sampah, melalui alat pembakaran yang nantinya sisa abu pembakaran tersebut bisa menjadi pupuk organik,"singkatnya.
Reporter : Ardi Yakub | Redaktur : Wahyu