TRANS METRO NEWS - Merupakan portal berita dengan platform Media Online yang menyajikan informasi mengenai berbagai peristiwa didalam negeri maupun luar negeri. Kami terus berinovasi sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat dalam penyajian konten dengan tetap mengedepankan prinsip objektif dan kredible. Informasi yang kami himpun mengenai Berita tentang Politik, Kriminal, Ekonomi,Bisnis, dan lain-lain. Serta Ragam Opini terkini yang berkembang di Masyarakat
TERKINI BERITA DAERAH BERITA NASIONAL POLITIK EKONOMI OPINI SEPAK BOLA TEKNOLOGI KRIMINAL ...
Sejumlah Wali Murid Mengeluh, SMKS Eka Prasetya Cicurug Diduga Gelapkan Dana PIP

Sejumlah Wali Murid Mengeluh, SMKS Eka Prasetya Cicurug Diduga Gelapkan Dana PIP

Sukabumi, TRANSMETRO News | Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) Eka Prasetya yang berlokasi di Jalan Siliwangi KM 30 Cicurug, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga menggelapkan dana Program Indonesia Pintar (PIP) salah satu siswanya yang mana Program tersebut merupakan bantuan pendidikan yang diberikan pemerintah kepada siswa bagi keluarga kurang mampu untuk meringankan biaya pendidikan.

Dugaan penggelapan dana PIP tersebut diduga dilakukan pihak sekolah dengan cara mengambil ATM penerima, berikut nomer PINnya yang biasa digunakan untuk melakukan pencairan dana PIP.

Seperti halnya yang diungkapkan Orang Tua Siswa di sekolah tersebut menyampaikan bahwa, usai membuat ATM kemudian kartunya dikumpulkan kembali semua oleh pihak sekolah berikut nomer PINnya diambil.

 "Setau kami setelah pendaftaran itu tidak ada kesepakatan atau pernyataan apapun dengan pihak sekolah terkait PIP, bahkan kalau memang pembayaran SPP anak itu dipotong dana PIP harus jelas pemotongannya berapa, sementara kami setiap bulanpun selalu mencicil tunggakan SPP" ketus orang tua siswa.

Menurutnya, hingga saat ini pihak sekolah tidak pernah memberikan kejelasan terkait besaran dana PIP yang diterima anak kami, malahan ironisnya terdapat siswa yang mendapat PIP, namun pas ditanyakan ke pihak sekolah malah alasannya mau ditanyakan dulu.

"Saat kami membayar cicilan SPP, bahkan Kepala Sekolah sendiri yang bilang "mudah mudahan RS dapat PIP supaya bisa dimasukan ke cicilan SPP biyar memperingan" Padahal kami dapat informasi bahwa RS itu terdaftar sebagai penerima PIP. Dan saya tidak pernah membuat pernyataan atau kesepakatan apapun dengan pihak sekolah terkait dana PIP," tegasnya.

Sementara, saat dikonfirmasi Kepala Sekolah SMKS Eka Prasetya, pada Kamis 08 Mei 2025, Herinto Wibowo, menyampaikan bahwa, terkait masalah tersebut pihaknya akan melakukan kroscek terlebih dahulu, karena di sekolah tersebut selalu ada komitmen dengan para orang tua penerima PIP yang tidak mampu membayar SPP maka dibebankan ke PIP.

"Kita cek dulu, karena pernah kejadian disitem muncul tetapi disekolah belum ada,  ketika diurus bersama orang tua ke BNI langsung beres, dan ada juga disistem muncul dikuota masuk tetapi anaknya tidak aktif sekolah tapi mereka minta dicairkan itu juga tidak bisa. Karena kriteria penerima PIP itu harus rajin sekolah," paparnya.

Menurutnya, pihak sekolah tersebut selalu ada komitmen pernyataan dari para orang tua penerima PIP, diawal tahun ajaran.  "kalau kurang mampu maka dibantu dari dana PIP untuk pembiayaan administrasi sekolah bagi penerima PIP" kata Kepsek.

Namun, ketika disinggung terkait pengambilan ATM siswa penerima PIP pihak sekolah berdalih bahwa hal tersebut sudah ada komitmen bersama para orang tua.

"Jadi ketika aktivasi kita bawa ke Bank dan orang tuanya dipanggil ke sekolah sesuai komitmen awal, umpamanya mendapat bantuan PIP baik itu 800, 1 juta atau 1,8 juta. Tetapi ketika mereka punya sangkutan dengan sekolah, baik itu setengahnya maupun dibayarkan semuanya itu sudah kesepakatan orang tua. Dan kami selalu terbuka. Maka dari itu untuk hal ini kita akan kroscek dulu anaknya kelas berapa jurusan apa, dan mekanisme yang sudah berjalan seperti apa," jawab kepsek.

Reporter : Ardi Yakub | Redaktur : Wahyu

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close