Seperti kita ketahui, Dua pasangan telah mendaftar, kali ini HEAD TO HEAD. Semenjak pemilu dilakukan secara Langsung pasca reformasi hal ini pernah terjadi pada kontestasi Pilpres 2014 dan 2019.
Kita ingat kata Bung Karno "Jas Merah"
Jangan Sekali-kali melupakan Sejarah.
Secara historis, pada momentum dua kali Pilpres, Sebagian Rakyat pernah terpecah belah.
Bila kita cermati secara seksama, dinamika dalam ruang publik digital begitu kentara saling caci maki dan bahkan tidak sedikit banyaknya hoaxs.
Kampanye Hitam banyak bertebaran diberanda-beranda platform digital. Beragam motif dan metodologi dengan tujuan melakukan pembunuhan karakter terhadap kedua kandidat.
Hal ini berdampak buruk terhadap para pemilih pemula. Kenapa demikian ???
Karena tatkala mereka sebagai pemilih pemula merasa dilematis.
Sehingga, menambah catatan buruk dalam demokrasi kita. Minimnya edukasi politik terhadap generasi anak bangsa, akan menimbulkan sikap apatis.
Tentu, akan menjadi semakin buruk apabila angka partisipasi pemilih dalam pemilu menurun. Dan lagi, kemunduran demokrasi berlangsung dan dipertontonkan kepada mereka generasi muda.
Beruntungnya, hal tersebut tidak larut berkepanjangan, karena para elit politik melakukan rekonsiliasi.
Hari ini, dalam momentum pilkada serentak di kabupaten Sukabumi, kita dihadapkan pada Head to Head.
Ingatlah, bahwa momentum pilpres harus dijadikan sebuah pelajaran dari pengalaman yang pernah kita lalui.
Memang, sebuah kedewasaan berpolitik harus dimulai dari diri kita pribadi, cobalah untuk menganalisa bahwa sebaiknya kita menciptakan kondisi yang mampu mencegah terjadinya konflik yang berkepanjangan.
Suka tidak suka, Head To Head itu dapat menimbulkan ketegangan yang teramat masif apabila kita melakukan sebuah manuver yang memicu terhadap konflik itu sendiri.
Perang Gagasan ataupun sebuah konsepsi akan lebih baik, ketimbang dengan sebuah manuver yang bahkan dapat membuat sebuah kegaduhan.
Belajar untuk bagaimana berkaca terhadap sebuah peristiwa dengan mengambil sebuah hikmah yang positif. Maka, kita dapat menentukan sebuah sikap untuk memberikan sebuah edukasi politik.
Akankah peristiwa saling caci dan bahkan saling menjatuhkan dengan cara - cara yang tidak etis berlanjut sampai kegenarasi berikutnya ?
Tergantung dengan hari ini apa yang kita perbuat dan tindakan yang kita lakukan.
Mari berbenah diri, untuk senantiasa menjaga pemilu ini terselenggara dengan kondusif.