![]() |
Jubir Kemlu China Mao Ning menyatakan sulit bagi Beijing hadiri perundingan damai Ukraina di Swiss tanpa melibatkan Rusia. Foto/NDTV |
Transmetronewsjabar.com|Konferensi Perdamaian Rusia - Ukraina yang akan digelar di Swiss, menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China akan menempuh jalur yang sangat alot dan sulit mendapatkan hasil keputusan yang baik.
Meskipun China mengklaim bahwa tidak berpihak/Netral. Akan tetapi, Pihaknya enggan untuk mengutuk tindakan Agresi Militer Rusia.
Disisi lain, Pihak Ukraina berharap mendapatkan dukungan dari internasional. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky terus melakukan desakan terhadap China pada hari Jumat.
"Beijing percaya bahwa konferensi tersebut harus mendapatkan pengakuan dari Rusia dan Ukraina, partisipasi yang setara dari semua pihak dan diskusi yang adil mengenai semua rencana perdamaian”, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning pada konferensi pers regular, seperti dikutip AFP, Sabtu (1/6/2024).
"Jika tidak, sulit bagi konferensi ini untuk memainkan peran substantif dalam memulihkan perdamaian,” ujarnya. “Pengaturan pertemuan tersebut masih belum memenuhi persyaratan China dan harapan masyarakat internasional, sehingga menyulitkan China untuk hadir,” kata Mao.
Rusia menolak ide Puncak Perdamaian tanpa pihaknya hadir dan hal tersebut merupakan tidak masuk akal.
"Sejak awal, China telah menyatakan kesia-siaan mengadakan pertemuan puncak tanpa partisipasi Rusia,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada hari Jumat.
"Mencari opsi penyelesaian konflik Ukraina tanpa partisipasi Rusia benar-benar tidak logis, sia-sia, dan membuang-buang waktu.”Tutupnya.