![]() |
Bakal Calon Gubernur Jabar Dedi Mulyadi berencana akan menghapus PPDB saat wawancara di YouTube TV One |
TRANS METRO NEWS - Bakal Calon Gubernur Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan menghapus sistem PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Bila dirinya terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat 2024.
Menurutnya, Penghapusan PPDB di Jawa Barat akan menjadi prioritas jika dirinya terpilih dan mendapatkan mandat dari rakyat untuk melenggang ke Gedung Sate.
Baca Juga : Silvia Soembarto Kuasa Hukum Terpidana Kasus Subang, Ikhlas Tidak dibayar
Dedi Mulyadi mengatakan bahwa sistem PPDB di Jabar seharusnya dihentikan sejak lama. Alasannya, Masyarakat banyak dirugikan dalam hal PPDB tersebut.
"Problem hari ini setiap tahun ibu-ibu nangis gara-gara anaknya masuk SMA itu kurang tiga langkah dari rumahnya karena terkendala oleh zonasi," ungkap Dedi Mulyadi dikutip YouTube TV One, Selasa 10 September 2024.
Baca Juga : KPK Geledah Rumah Dinas Menteri PDDT
Selanjutnya, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa sistem PPDB di Jabar selama ini banyak masalah. Dikarenakan kurangnya ruang kelas baik ditingkat jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA. Sehingga jumlah dari Siswa baru dengan ketersediaan Ruang kelas tidak sesuai.
"Yang jadi problem SD ruang kelas tidak sama dengan SMP, SMP dan SMA, Ini kan harusnya sama dan tidak ada lagi PPDB karena negara sudah mewajibkan mereka sekolah," jelas Dedi Mulyadi.
Baca Juga : Ipda T ditetapkan Sebagai Tersangka dalam Kasus Pembunuhan di Subang, Begini Kata Humas Polda Jabar
Dirinya menawarkan solusi terkait dengan banyaknya permasalahan PPDB di Jabar. Dedi Mulyadi mengatakan bahwa setiap siswa di Jabar akan mendapatkan kursi Pra melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
"Ketika anak kelas 5 SD dia sudah punya kursi kelas 1 SMP. Anak kelas 2 SMP dia punya kursi kelas 1 SMA. Sehingga ketika lulus dia tinggal masuk saja," ucap Dedi Mulyadi.
Baca Juga : Ipda T Tidak di Tahan Setelah ditetapkan Sebagai Tersangka dalam Kasus Pembunuhan di Subang
Dengan demikian, Dedi Mulyadi berharap dengan dihapuskannya sistem PPDB di Jabar seluruh proses sekolah setiap siswa akan terintegrasi dengan baik.
"Jabar Istimewa itu sekolahnya terintegrasi dari mulai TK, SD, SMP, SMA," tutur Dedi Mulyadi.
"Sehingga tidak ada lagi di Jabar Istimewa nanti ada anak yang sudah masuk SMA, sudah duduk, disuruh keluar lagi gara-gara kurang tiga langkah karena zonasinya tidak memenuhi syarat," pungkas Dedi Mulyadi.